PENILAIAN SURAT BERHARGA
1 PENILAIAN OBLIGASI
Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan/negara dengan jangka waktu jatuh tempo pendek maupun panjang. Bahkan ada obligasi ada yang dikeluarkan dengan jangka waktu jatuh tempo yang tidak terbatas yaitu Consal.
Obligasi mempunyai ciri pembayaran bunga yang bersifat tetap untuk setiap periodenya.
# Karakteristik Obligasi :
a) Nilai par atau nilai nominal
Nilai yang tertera pada kertas obligasi dan mewakili jumlah uang yang dipinjam oleh perusahaan dan akan dibayarkan pada saat jatuh tempo (maturity)
b) Kupon/ tingkat bunga (coupon rate)
Jumlah bunga tetap yang harus dibayarkan setiap tahun oleh perusahaan yang mengeluarkan obligasi.Contoh: par value Rp 10.000 bayar kupon Rp 1000 per tahun. Artinya kupon sebesar 10%
c) Maturity date (jatuh tempo)
Tanggal dimana nilai par harus dibayar. Penilaian suatu asset adalah nilai sekarang (PV) dari aliran kas yang dihasilkan di masa yang akan datang
1.1 penilaian obligasi berdasarkan aliran kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi. Harga pasar obligasi tidak akan konstan sepanjang usia obligasi tersebut. Tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd) bisa berubah.
# Faktor-faktor yg menyebabkan tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang diminta atau dipersyaratkan (kd):
1. Premi maturity
Semakin lama jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin tinggi kd. Sebaliknya semakin pendek jatuh tempo suatu obligasi, maka semakin rendah kd.
2. Premi kebangkrutan
Dikaitkan dengan utang perusahaan. Semakin besar utang perusahaan menyebabkan risiko yg semakin besar pula (kebangkrutan), sehingga kd akan meningkat. Begitu juga sebaliknya.
3. Premi likuiditas
Semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd). Begitu juga sebaliknya.
4. Premi Inflasi
Jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga bebas risiko juga meningkat, sehingga mengakibatkan kenaikan kd untuk obligasi tersebut.
1.2 Yield To Maturity (YTM), Yield To Call (YTC) dan Yield
YTM adalah tingkat keuntungan yang diperoleh pemegang obligasi, jika obligasi tersebut dipegang sampai jatuh tempo (mature).
Dalam beberaoa situasi, perusahaan yang menerbitkan obligasi mempunyai hak untuk melunasi obligasi sebelum jatuh tempo. Jika tingkat bunga pasar turun, maka insentif untuk melunasi akan semakin besar. Obligasi baru membayar bunga sebesar 10% lebih kecil dibandingkan dengan bunga obligasi yang lama. Tingkat keuntungan yang diperoleh investor jika investor tersebut memegang obligasi sampai dilunasi disebut Yield To Call (YTC). Yield dihitung dengan cara :
Yield = bunga / harga pasar obligasi
Yield bukan merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan oleh investor obligasi. Tetapi yield sering dipakai sebagai indikator tingkat keuntungan, misalkan menghitung tingkat keuntungan yang disyaratkan / dikaitkan dengan rating obligasi.
1.3 obligasi dengan tingkat bunga setiap semester
Biasanya obligasi ini membayar bunga setiap setengah tahun/persemester. Perhitungan harga obligasi dengan bunga setiap semester pada dasarnya sama, tetapi ada beberapa penyesuaian antara lain :
ü Kupon bunga dibagi dua ( karena bugan dibayar setiap semester)
ü Jangka waktu obligasi dikalikan dua
ü Tingkat diskonto juga dibagi dua
1.4 risiko tingkat bunga
Tingkat bunga bisa diubah-ubah tergantung banyak faktor. Sebagai contoh jika inflasi meningkat, maka tingkat bunga juga cenderung akan meningkat. Hal yang sebaliknya akan terjadi dengan perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut (perusahaan tersebut mengalami keuntungan).
1.4.1 jangka waktu obligasi
Eksposur terhadap risiko tingkat bunga tersebut tergantung oleh beberapa faktor antara lain: obligasi karena memliki jangka waktu yang lebih lama, cetepis paribus mempunyai eskposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek.
1.4.2 obligasi tanpa bunga dan obligasi dengan kupon bunga
Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak membayarkan bunga sebelum jatuh tempo. Obligasi tersebut berbeda dengan obligasi biasa karena obligasi biasa membayarkan bunga setiap periode tertentu sampai jatuh tempo.
Rumus menghitung obligasi tanpa kupon
Harga = nilai nominal / (1 +r)ᶰ
Ket : r = tingkat bunga
N = periode
2 PENILAIAN SAHAM
Saham merupakan bukti kepemilikan. Saham merupakan instrumen penyertaan modal seseorang atau lembaga dalam suatu perusahaan. Saham ini dikeluarkan dalam rangka pendirian perusahaan, pemenuhan modal dasar, atau peningkatan modal dasar.
Pemegang saham adalah pihak yang mempunyai hak kepemilikan atas perseroan karena adanya penyertaan modal pada perusahaan.
Karena pemegang saham akan menerima dividen dan capital gain(loss), maka aliran kas yang relevan untuk pemegang saham yaitu :
Ø Dividend adalah Pembagian cash secara periodik dari perusahaan ke pemegang saham atau keuntungan yang didapat dari penyertaan modal dalam bentuk saham.
Ø Capital gain adalah selisih harga jual dan harga beli saham, dimana harga jual lebih tinggi dari harga beli.
Ø Capital loss adalah selisih harga jual dan harga beli saham, dimana harga jual lebih rendah dari harga beli
2.1 Penilaian saham yang dipegang satu periode
Rumusnya : Po = PV = D1 + P1
(1+ks) (1+ks)
Keterangan : Po = PV = harga saham yang pantas
D1 = Dividen yang akan dibayarkan satu tahun mendatang
P1 = harga saham satu tahun mendatang
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk saham tersebut
2.2 Penilaian saham yang dipegang selamanya
Aliran kas yang relevan untuk pemegang saham adalah dividen, karena diasumsikan saham akan dipegang selamanya. Investor akan memperoleh dividen, bukan capital gain.
Ada beberapa variasi dividen antara lain :
a) Model dividen konstan
Model ini mengasumsikan dividen tidak tumbuh, dan saham dipegang selamanya. Harga saham tersebut dapat dihitung dengan rumus :
Po = PV = D\(1+ks)¹ +…..+D/(1+ks)+D/(1+ks)
Atau dapat dengan cara Po=D/ks
b) Model dividen tumbuh dengan tingkat pertumbuhan yang konstan
Biasanya perusahaan memebayarkan dividen yang tumbuh. Semakin berkembang suatu perusahaan, semakin meningkat dividen yang dibayarkan. Pertumbuhan dividen dianggap konstan dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :
Po = PV =D0(1+g)¹/1+ks) + ………. + D0(1+g)ᶰ/(1+ks) + D0(1+g)¯/(1+ks)¯
Rumus sederhana: Po = D1 /(ks-g)
Artinya : PV = harga saham
D0 = dividen pada tahun ke 0 (awal tahun)
g = tingkat pertumbuhan dividen
Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang saham
c) Model dividen dengan tingkat pertumbuhan yang berbeda (tidak konstan)
Saham diasumsikan tumbuh cepat pada tahun-tahun awal, kemudian tumbuh melambat dengan konstan selamanya. Dapat dituliskan sebagai berikut:
2.3 Model Kelipatan (Multiple)
Alternatif metode penilaian saham adalah kelipatan seperti Price Earning Ratio (PER), Price Book Value (OBV). PER bisa dituliskan sebagai berikut ini :
PER = Harga pasar saham perlembar
Earning perlembar saham
Bagaimana menentukan PER yang pantas ? PER bisa dilihat melalui beberapa cara, antar lain melalui PER rata-rata indsutri (perusahaan lain bergerak pada sektor yang sama) atau melalui PER satu atau beberapa perusahaan yang mempunyai karakteristik yang sama
Rumus Rasio PBV = harga pasar saham perlembar
Nilai buku modal saham perlembar
3. SAHAM PREFEREN
Saham preferen adalah sekuritas hybrid yang memiliki beberapa karakteristik utang dan beberapa ekuitas
# Jenis-jenis saham yaitu :
a. Saham biasa (COMMON STOCK )
Saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi paling akhir dalam hal pembagian dividen, besarnya dividen tidak tetap dan tidak jaminan, bisa mendapatkan capital gain.
b. Saham preferen (PREFERRED STOCK)
Saham yang menempatkan pemiliknya pada posisi awal sebelum pembayaran saham biasa dalam hal pembagian dividen, besarnya dividen tetap.
Penilaian saham preferen
Saham yg memberikan sejumlah dividen yang tetap jumlahnya dalam waktu yang tak terbatas
Karena saham preferen tidak mempunyai tanggal jatuh tempo, maka penilaian saham preferen merupakan suatu perpetuitas.
Po = Dps/Kps
P0 = Nilai saham preferen
Dps = dividend saham preferen
Kps = tingkat return yang disyaratkan pd saham preferen
Penilaian saham biasa
Dividen Bertumbuh Secara Konstan (Constant Growth Model)
Dividen tumbuh sesuai dengan tingkat pertumbuhan perusahaan
Model ini mengasumsikan bahwa dividen tumbuh pada suatu tingkat tertentu (g) / konstan
Model ini cocok untuk perusahaan yang mature dengan pertumbuhan yang stabil
Komentar
Posting Komentar